- Portal
- Situs
- Website
- Portal
Berita
Terkini, Teraktual, untuk Negeri
Kabupaten Kapuas, 9 Oktober 2024 – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM., bersama Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kalimantan Tengah, Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., melakukan kunjungan lapangan ke kawasan cetak sawah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung perkembangan kawasan tersebut sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. Turut hadir dalam kunjungan ini Sekretaris Dinas TPHP Kalteng, Retno Nurhayati Utaminingsih, dan Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II DjPb Provinsi Kalimantan Tengah, Susilo Tri Anggono, S.E., M.B.A. Kunjungan ini juga berkaitan dengan penguatan peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Tengah sebagai Regional Chief Economist (RCE) dan Financial Advisor (FA), melalui penyusunan Kajian Fiskal Regional serta Analisis Peluang Investasi Daerah (APID). Kunjungan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai program ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi lokal melalui proyek cetak sawah di Kalimantan Tengah. Setibanya di lokasi A2, Kecamatan Dadahup, Ir. Hj. Sunarti, MM., dan Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., melihat secara langsung proses panen padi menggunakan alat modern Combine Harvester. Alat ini memungkinkan panen dilakukan lebih cepat dan efisien dibandingkan metode manual. "Dengan menggunakan combine harvester, petani dapat melakukan panen lebih cepat dibandingkan dengan cara tradisional," ungkap Ir. Hj. Sunarti, MM. Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi dalam sektor pertanian diharapkan dapat semakin diperluas ke wilayah-wilayah lain di Kalimantan Tengah. Pada kesempatan ini juga, Ir. Hj. Sunarti, MM., mengajak Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., untuk merasakan secara langsung pengalaman memanen padi dengan combine harvester. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa modernisasi pertanian akan meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional bagi petani. Setelah mengikuti proses panen, rombongan juga menyambangi pabrik penggilingan padi Rice Milling Plant yang berada tidak jauh dari kawasan tersebut. Pabrik penggilingan ini menjadi bagian penting dalam proses pascapanen, di mana kualitas hasil panen dapat ditingkatkan melalui pengolahan yang baik. Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., mengapresiasi adanya pabrik ini di daerah Dadahup dan menyampaikan bahwa pabrik tersebut memiliki kapasitas yang memadai untuk mengolah hasil panen padi dalam jumlah besar. Ia juga menekankan bahwa keberadaan pabrik ini akan sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi produksi beras di wilayah tersebut serta mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. Selain meninjau fasilitas dan proses panen, mereka juga berdiskusi dengan petani lokal. Ir. Hj. Sunarti, MM., menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung para petani, baik melalui program peningkatan kapasitas maupun pemberian bantuan alat-alat pertanian modern. "Kami ingin memastikan bahwa pertanian di Kalimantan Tengah tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan," tambahnya. Kunjungan ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian di Kalimantan Tengah yang memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional. Dengan berbagai program dan dukungan yang diberikan, diharapkan kawasan cetak sawah di Kecamatan Dadahup dapat menjadi model pengembangan pertanian modern yang berkelanjutan di Indonesia.
SelengkapnyaKegiatan UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)_Distribusi APH Trichoberas 6 Kg dan PGPR 100 liter, ke Poktan " Karya Basuki & Maju Bersama" Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau
SelengkapnyaDiskusi monitoring dan Evaluasi Uji Coba Irrigation Service Agreement (ISA) DIR Katingan I Musim Tanam 2023/2024 di kantor BWS Kalimantan II Palangka Raya,Rabu (9/10/2024).
SelengkapnyaPuluhan tahun jalan trans Kalimantan tepatnya Desa Barania , Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau, atau dikenal dengan ruas jalan Bukit Rawi menjadi permasalahan serius ketika terjadi banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Kurang lebih 3,2 km ruas jalan tersebut terendam banjir, sehingga melumpuhkan aktivitas sosial maupun perekonomian masyarakat. Hanya satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu pembangunan jembatan layang/ atau pile slab. Pada tahun 2019/2020 APBD Provinsi Kalimantan Tengah sangat minim saat itu untuk pembangunan infrastruktur. Salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran selaku wakil pemerintah pusat di daerah adalah dengan mengkoordinasikan secara intens dan meminta pemerintah pusat, untuk melakukan percepatan pembangunan pile slab. Upaya-upaya yang dilakukan didukung dengan fakta lapangan , akhirnya melalui anggaran multiyers tahun 2020 sd 2022, pembangunan jembatan layang Bukit Rawi dapat rampung. Dengan terbangunnya jembatan layang sepanjang 3,2 km tersebut , kendala rutin ketika banjir pada ruas jalan tersebut, dapat teratasi dengan baik. Kini, lalu lintas transportasi angkutan orang dan barang khsusunya dari dan ke Kabupaten Gunung Mas serta semua kabupaten di DAS Barito, berjalan lancar. Kondisi tersebut diharapkan dapat memacu sektor sosial kemasyarakatan dan perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
SelengkapnyaPalangka Raya, 8 Oktober 2024 – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM., memimpin pembahasan mengenai studi kelayakan pembangunan Rice Milling Plant (RMP) dan Rice-to-Rice Unit di Kalimantahn Tengah. Proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas pangan lokal guna memenuhi kebutuhan domestik yang terus meningkat, terutama seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Proyek ini dinilai layak dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani. Sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional, Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi beras berkualitas tinggi. Ir. Hj. Sunarti,MM., menekankan bahwa fasilitas penggilingan padi modern ini akan memperkuat kemampuan daerah dalam menyediakan beras yang memenuhi standar pasar domestik dan internasional. Proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga penguatan manajemen serta pemanfaatan teknologi penggilingan terbaru yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas beras yang dihasilkan. Selain itu, Ir. Hj. Sunarti, MM., menyoroti salah satu dampak positif dari adanya proyek ini, yaitu dapat menjadikan beras lokal menjadi beras yang premium dan memberi nilai tambahan pada beras tersebut. “Rice-to-rice dapat membuat beras menjadi lebih premium sehingga dapat memberi nilai tambah pada beras lokal” tutur Ir. Hj. Sunarti, MM. Selain aspek teknis, proyek ini diharapkan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal, khususnya petani. Fasilitas penggilingan yang berada di lokasi strategis, seperti di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, akan mendukung pengolahan beras lebih efisien, mempersingkat rantai pasok, dan memberikan nilai tambah bagi produk akhir. Dengan demikian, proyek ini diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan dan akses ke teknologi modern. Tantangan seperti dampak lingkungan, pengelolaan limbah, serta potensi kegagalan operasional harus diantisipasi dengan cermat. Ir. Hj. Sunarti,MM., menekankan pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan dan pengawasan ketat terhadap proses operasional pabrik agar proyek ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan, karena manajemen risiko menjadi salah satu kunci keberhasilan. Dengan rencana yang matang dan dukungan berbagai pihak, Kalimantan Tengah siap memantapkan posisinya sebagai salah satu pusat produksi beras utama di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak luas bagi ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui sektor pertanian.
SelengkapnyaDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah menggelar panen sayuran yang merupakan hasil budidaya para peserta magang dari Universitas Palangkaraya dan SMK Budi Mulya, Selasa (8/10/2024) Sayuran yang dipanen kali ini meliputi timun, gambas, dan pare, yang berhasil ditanam dan dirawat oleh para peserta selama mengikuti program magang di Balai Pengembangan Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPBTPH). Sebanyak 56 peserta magang, terdiri dari 34 mahasiswa dari jurusan Biologi, Agribisnis, dan Agroteknologi Universitas Palangkaraya, serta 22 siswa dari SMK Budi Mulya, telah terlibat dalam kegiatan praktik lapangan ini. Selama program magang, para peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam menanam dan merawat tanaman hortikultura, dengan bimbingan dari para ahli di BPPBTPH. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM, turut hadir untuk panen bersama dan memberikan motivasi kepada para peserta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Kalimantan Tengah. “Saya sangat bangga melihat semangat kalian dalam mempelajari dan menerapkan teknik budidaya yang baik. Pertanian membutuhkan energi dan inovasi dari generasi muda seperti kalian untuk terus berkembang. Jadikan pengalaman ini sebagai awal yang baik untuk berkontribusi lebih besar di masa depan,” ujar Ir. Hj. Sunarti. Selain itu, l*Reyri Kaswanda, Koordinator Wilayah Gempita Kalimantan Tengah, juga memberikan perspektif mengenai potensi besar di bidang pertanian. Reyri menekankan bahwa bertani bukan hanya soal produksi, tetapi juga peluang usaha yang menjanjikan jika dikelola dengan cerdas dan modern. “Pertanian adalah bisnis yang memiliki prospek besar, terutama dengan teknologi yang terus berkembang. Kalian bisa menjadikannya sebagai jalan menuju kesuksesan, bukan hanya sebagai petani, tetapi juga sebagai pengusaha pertanian yang inovatif. Jangan takut untuk terjun ke dunia ini karena peluangnya sangat luas,” kata Reyri kepada para peserta magang. Kegiatan panen ini menjadi momen penting yang tidak hanya memberikan pengalaman langsung bagi peserta, tetapi juga memperkuat sinergi antara BPPBTPH dan institusi pendidikan dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian di Kalimantan Tengah.
SelengkapnyaKegiatan UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura _distribusi APH Trichoberas sebanyak 53 Kg dan PGPR 55 Liter ke Poktan "Millenial dan Sumber Rezeki, Kota Palangka Raya.
SelengkapnyaPalangka Raya, 7 Oktober 2024 - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Ir. Hj. Sunarti, MM., memberi arahan terkait penerimaan PPPK di lingkup Dinas TPHP Kalimantan Tengah. Dalam arahannya, Ir. Hj. Sunarti, MM., menegaskan pentingnya membiasakan diri dengan teknologi saat ini agar para peserta tes PPPK dapat terbiasa dalam mengerjakan soal-soal di komputer. "Saya harap kita semua dapat membiasakan diri dalam hal penggunaan teknologi, Kita semua harus berlatih menggunakan teknologi sehingga dapat dengan lancar saat mengerjakan sesuatu menggunakan komputer", tutur Ir. Hj. Sunarti, MM. "Semakin sering kita berlatih mengerjakan soal, maka akan semakin mudah. Terlebih saat ini sudah banyak aplikasi/web edukatif untuk membantu kita belajar. Saya berharap Bapak Ibu dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menambah wawasan Bapak Ibu sekalian" tambah Ir. Hj. Sunarti, MM. Pada kesempatan ini, Ir. Hj. Sunarti, MM., juga menyampaikan informasi terkait program cetak sawah dan juga mengapresiasi pihak pemerintah pusat dan daerah yang sudah mempercayakan Dinas TPHP Kalimantan Tengah dalam kegiatan cetak sawah. "Seperti yang kita tahu bahwa Kalimantan Tengah dipercaya dalam kegiatan Cetak Sawah, mari bersama bahu-membahu dalam menyukseskan kegiatan ini. Meskipun Bapak Ibu merasa hanya membantu sedikit, namun bantuan sekecil apapun dari Bapak Ibu sangat berarti bagi kami. Saya juga berterima kasih kepadabGubernur Kalimantan Tengah, yang sudah peduli dan mendukung sektor pertania, baik pada on farm maupun off farm, membantu dalam pembuatan pabrik pakan dan green house, serta hilirisasi dan jaminan keberlanjutan program-program tersebut. Ini merupakan dukungan yang bermanfaat bagi perkembangan peternakan dan pertanian di Kalimantan Tengah." Di akhir arahannya, Ir. Hj. Sunarti, MM., menginformasikan dan mengapresiasi pencapaian Kalimantan Tengah yang mana provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2022 merupakan provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi ke-2 se-Indonesia. Namun tahun ini, Kalimantan Tengah berhasil menduduki tingkat inflasi ke-7 terendah se-Indonesia. Ir. Hj. Sunarti, MM., menutup arahannya dengan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi di Kalimantan Tengah. Ia berharap pencapaian ini dapat terus dipertahankan dan menjadi motivasi bagi semua jajaran Dinas TPHP Kalimantan Tengah untuk bekerja lebih giat lagi demi kemajuan pertanian dan penguatan ekonomi Kalimantan Tengah.
SelengkapnyaKegiatan Surveilans Penyakit Hewan di Kabupaten Seruyan oleh UPT Laboratorium Keswan dan Kesmavet Prov Kalteng, tanggal 1 - 4 Oktober 2024 dengan melakukan pengambilan sampel darah, serum, ulas darah dan feces pada hewan ruminansia.
SelengkapnyaPalangka Raya, 7 Oktober 2024 – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM., memimpin rapat persiapan Jambore Tani 2024 yang diadakan di Kantor Dinas TPHP. Rapat tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara panitia dan pihak pengelola acara guna memastikan kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Jambore Tani 2024 menjadi ajang penting dalam mendukung petani di Kalimantan Tengah untuk berkembang dan berinovasi dalam sektor pertanian. Dalam pembukaannya, Ir. Hj. Sunarti, MM., menyampaikan bahwa Jambore Tani 2024 akan melibatkan para petani dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Selain itu, kegiatan Jambore Tani juga akan berkolaborasi dengan kegiatan Rapat Kepala Desa dan PKK Se- Kalimantan Tengah yang akan dihadiri oleh Kepala desa, anggota PKK, dan pendamping. "Pada kegiatan Jambore Tani akan bersamaan dengan kegiatan rapat Kepala Desa Se- Kalimantan Tengah, Rapat PKK, dan Pendamping. Dalam kegiatan ini, terdapat kurang lebih 5000 peserta", ungkap Ir. Hj. Sunarti, MM. Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah memastikan persiapan dekorasi tempat kegiatan dengan baik. Mulai dari panggung utama, dekorasi stand, photobooth, dll. Selain itu, berbagai sesi pelatihan dan penyuluhan juga dipersiapkan untuk memberi wawasan baru bagi peserta dalam memanfaatkan teknologi pertanian terkini. Pada kesempatan ini juga, Ir. Hj. Sunarti, MM., menegaskan pentingnya manajemen konsumsi saat kegiatan agar peserta tidak berebut. "Saya berharap pembagian konsumsi peserta dapat di manajemen dengan baik sehingga peserta tidak berebut dan tertib." Ir. Hj. Sunarti,MM., juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung acara ini. Ia berharap melalui Jambore Tani 2024, akan ada sinergi antara pemerintah, petani, dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama memajukan pertanian di Kalimantan Tengah. Selain itu, diharapkan acara ini dapat menjadi motivasi bagi petani untuk lebih berinovasi dan meningkatkan produksi pertanian yang berkelanjutan.
Selengkapnya