• Portal
  • Situs
  • Website
  • Portal
DTPHP
image

Alokasikan Rp43 Milliar Untuk Mengembangkan Peternakan di Kalteng

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO –  Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyebutkan, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi tahun 2023 dialokasikan anggaran sekitar Rp 43 miliar untuk mengembangkan peternakan di Kalteng. Itu disampaikannya dalam sambutannya pada peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH). Bertempat di halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng, Sabtu (26/8). “Dialokasikan anggaran sekitar Rp 43 miliar untuk bantuan bibit sapi 850 ekor, kambing 2.241 ekor, ayam 3.808 ekor, itik 2.142 ekor, dan babi 794 ekor serta sarana-prasarana pendukung usaha peternakan kepada masyarakat. Berupa pembangunan kandang ternak, alsintan, pakan ternak, serta vaksin dan obat-obatan dalam bentuk hibah ke masyarakat,” ujarnya, Sabtu (26/8). Peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2023 ini mengangkat tema “Peternakan Tumbuh, Kesehatan Hewan Tangguh, Kalteng Makin Berkah”. Tema ini menurut Edy selaras dengan semangat Pemerintah Provinsi Kalteng untuk mewujudkan Kalteng Makin Berkah. Selain itu, pada tahun ini, ungkap Edy sedang dibangun pabrik pakan ternak berkapasitas 30 ton per hari. Diharapkan mampu menyediakan pakan murah bagi peternak, dan apartemen ayam broiler (clouse house) berkapasitas 30 ribu ekor. “Sebagai penyangga dalam pengendalian inflasi harga ayam pedaging di Kalimantan Tengah. Pembangunannya diharapkan selesai pada akhir tahun 2023,” bebernya. Rangkaian Peringatan Hari PKH Sementara itu Kepala Dinas TPHP Kalteng Sunarti mengungkapkan, kegiatan rangkaian peringatan Hari PKH antara lain yakni pemberian produk makanan olahan peternakan untuk anak-anak TK maupun SD. Berupa susu telur dan olahan ayam, pemberian sembako gratis untuk para purnawirawan ASN Dinas TPHP, Tenaga Kontrak (Tekon) dan Pasukan Kuning Pembersih Jalan di sekitar Jalan Willem AS. Selain itu, kegiatan vaksinasi rabies gratis bagi hewan peliharaan masyarakat, lomba cat fun show dan show ternak unggul yang diikuti berbagai elemen. Seperti ormas yang bergerak di bidang peterrnakan tingkat provinsi. “Masyarakat yang melakukan vaksin rabies target 110 orang. Siswa taman-taman kanak kanak 50 orang, sekolah dasar 150 orang, dan untuk sembako siapkan 200 paket untuk lomba cat fun show sebanyak 50 orang,” bebernya. Dia menjelaskan kegiatan Hari PKH 2023 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi bagi insan peternakan akan pentingnya pengembangan usaha peternakan. Mengkonsumsi protein hewani untuk mencegah dan mengurangi stunting, serta pencegahan infeksi rabies dan menjaga kesehatan hewan kesayangan atau peliharaan. “Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk membuka wawasan bagi stakeholder terkait. Untuk menciptakan iklim investasi di sektor peternakan yang kondusif, dan menyediakan pangan murah bagi masyakarat Kalimantan Tengah,” imbuhnya. (hfz/pri)

Selengkapnya
image

Pemprov Kalteng Lakukan Capacity Building TPID di Provinsi Jawa Timur

MMCKalteng - Jawa Timur - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Jawa Timur, Kamis (22/02/2024). Kunker Wagub beserta jajaran dalam rangka Capacity Building (Pengembangan Kapasitas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Prov. Jawa Timur. Kunjungan Wagub diterima secara langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, bertempat di Gedung Negara Grahadi.   Pada kesempatan tersebut, Wagub H. Edy Pratowo menyampaikan terima kasih kepada Pj. Gubernur beserta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah berkenan menyambut dan menerima dengan hangat kunjungan jajaran dari Pemprov Kalteng. Disampaikan Wagub bahwa pengendalian inflasi harus benar-benar selalu mendapatkan perhatian serius, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. “Karena masih menjadi daerah konsumen untuk produk pangan, Provinsi Kalimantan Tengah sering menghadapi inflasi pada komoditas pertanian, terutama beras medium, bawang merah, daging sapi dan ayam, serta telur”, ucap Wagub. Wagub mengutarakan sebagaimana arahan Gubernur H. Sugianto Sabran, Pemprov Kalteng melalui TPID Prov. Kalteng terus berupaya melakukan inisiasi dan inovasi dalam mengendalikan inflasi, khususnya subsektor peternakan. Beberapa kebijakan strategis yang diambil, antara lain terus meningkatkan populasi ternak salah satunya melalui pemberian hibah bantuan bibit ternak, mengembangkan peternakan ayam pedaging dan petelur skala bisnis melalui pembangunan Apartemen Ayam, membangun pabrik pakan untuk penyediaan pakan ternak yang berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga mengurangi risiko terjadinya inflasi diakibatkan kenaikan harga pakan dan menjalin Kerja Sama Antar Daerah dalam rangka penanggulangan inflasi, seperti yang dilakukan saat ini. Lebih lanjut dijelaskan, terkait kerjasama Antar Daerah yang akan disepakati, terutama untuk penyediaan bibit sapi dan babi, disampaikan bahwa pada tahun anggaran 2024, Prov. Kalteng merencanakan pengadaan bibit ternak sapi sebanyak 460 ekor dan bibit ternak babi 408 ekor. Bibit ternak sapi dan babi tersebut nantinya akan dihibahkan kepada peternak di Prov. Kalteng. “Jumlah ini kemungkinan juga akan dapat bertambah, seiring adanya kemitraan para investor peternakan di Kalimantan Tengah”, jelasnya. Edy berharap melalui Kerja Sama Antar Daerah ini, Prov. Jawa Timur berkenan untuk memberikan perhatian dan support penuh, dalam pemenuhan kebutuhan supply atau persediaan bibit ternak maupun komoditas pangan lainnya.   Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Prov. Kalteng H. Nuryakin saat mendampingi Wagub melakukan kunker yang mengatakan Prov. Jawa Timur ini menjadi motivasi bagi Pemprov Kalteng untuk senantiasa berkomitmen dalam penanganan inflasi. "Provinsi Jawa Timur kami jadikan tujuan kunjungan kerja dikarenakan kemajuannya di subsektor peternakan. Banyak hal yang ingin kami pelajari, mulai dari bagaimana cara membangun sistem peternakan berskala bisnis dari hulu ke hilir, pengendalian inflasi, dan kebijakan-kebijakan yang mendukung berkembangnya usaha peternakan”, ungkapnya. "Provinsi Jawa Timur menjadi motivasi kami untuk banyak belajar, berkoordinasi terkait penanganan inflasi. Dalam penanganan inflasi, kami juga berkunjung ke sentra provinsi”, pungkas Nuryakin. Sementara itu, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan menyambut baik kunjungan dari Pemprov Kalteng. Adhy Karyono menjelaskan bahwa selama ini TPID Jawa Timur selalu menggelar rapat koordinasi antar daerah kemudian penguatan ketahanan pangan dan menggelar operasi-operasi pasar. Adhy mengutarakan bahwa Prov. Jawa Timur dalam penanganan inflasi, juga telah melaksanakan program misi dagang sejak tahun 2022 sampai dengan 2023 dan diharapkan tahun 2024 ini dapat dilaksanakan kembali. Misi dagang ini dilakukan setiap bulan ke luar provinsi dan setiap dua bulan ke luar negeri. “Rata-rata kita melakukan transaksi perdagangan surplus”, pungkasnya. Turut hadir seluruh jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Jajaran TPID Prov. Kalteng.

Selengkapnya
image

PEMPROV KALTENG STUDI BANDING KE JAWA TIMUR UNTUK TEKAN LAJU INFLASI

SURABAYA – BIRO ADPIM. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya untuk menekan laju inflasi daerah dan menjaga keseimbangan harga kebutuhan pokok di masyarakat. Menjalin kerja sama antar daerah dalam rangka penanggulangan inflasi merupakan salah satu cara Pemerintah Daerah untuk mengatasi inflasi di Kalteng di samping beberapa kebijakan strategis lainnya. Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo bersama Sekretaris Daerah (Sekda) H. Nuryakin, Pelaksana Harian (Plh.) Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kalteng yang juga Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik Herson B. Aden, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, serta Kepala OPD Provinsi Kalteng diterima oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono beserta seluruh jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya pada Kamis (22/2/2024). “Perlu dilakukan langkah-langkah tepat, kebijakan tepat mengatasi inflasi di masa datang. Salah satunya, kita belajar, melihat ke Provinsi Jawa Timur,” kata Wagub Edy Pratowo dalam sambutannya. Banyak hal, kata Wagub Edy Pratowo, yang ingin dipelajari, apalagi Jatim tidak pernah masuk dalam jajaran daerah yang tinggi angka inflasinya. Adapun Provinsi Kalteng, sering menghadapi inflasi pada komoditas pertanian, terutama beras medium, bawang merah, daging sapi, ayam, dan telur karena masih menjadi daerah konsumen untuk produk pangan. “Misi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ke Jawa Timur mengandung arti yang sangat penting sekali bahwa kebutuhan tidak hanya di-supply dari dalam daerah tetapi dari luar, salah satunya dari Jawa Timur,” ungkapnya. Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin menjelaskan dalam pertemuan tersebut, Pemprov Kalteng dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Kalteng akan melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan Dinas Peternakan Jawa Timur. Ini terkait komoditas yang menjadi salah satu penyumbang inflasi, yaitu daging ayam dan daging sapi. “Teman-teman dari kami (DTPHP, red) melakukan PKS dengan Dinas Peternakan Jawa Timur,” jelasnya. Pemprov Kalteng, Sekda Nuryakin menambahkan, terus-menerus mencari jalan dan pola untuk mengatasi inflasi. Beberapa waktu lalu, tim TPID juga berkunjung ke Probolinggo dikarenakan harga bawang melonjak di Kalteng. “Karena memang di Kalteng ada beberapa yang menyumbang inflasi, jadi kami treatment-nya adalah mana yang tidak ada di Kalimantan Tengah, mana yang bisa menekan,” tambahnya. Sementara itu, Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono menuturkan Jatim pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata nasional dan kontribusinya 14,22% untuk Indonesia di mana investasi meningkat di atas rata-rata bahkan kenaikannya tinggi untuk penanaman modal asing. “Selama ini kami sesuai dengan program, BI dan TPID Jawa Timur rapat koordinasi antar daerah, gerakan tanam pangan, dan juga operasi pasar,” pungkasnya.

Selengkapnya
image

Purna Tugas PNS BPSBTPH Provinsi Kalteng

Dinas TPHP - Palangka Raya - Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah Rabu, 30 September 2020 menggelar acara pelepasan purna tugas kepada 2 (dua) orang PNS yaitu Ibu Yulia Surianingsih (Pengawas Benih Tanaman Penyelia) yang akan pensiun mulai 1 Oktober 2020 dan Ibu Latiana (staf Seksi Penilaian Kultivar dan Sertifikasi benih) yang telah memasuki pensiun bulan April 2020 lalu. Kepala BPSBTPH mengatakan bahwa dengan berkurangnya tenaga fungsional pengawas benih tanaman sementara beban tugas semakin bertambah mohon kepada Kepala Dinas dapat mempertimbangkan pengaturan penambahan personil tenaga teknis di BPSBTPH. Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah diwakili oleh Sekretaris Dinas dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan kerjasamanya dalam melaksanakan tugas selama ini. Dedikasi dan loyalitas serta tanggung jawab yang telah diberikan pimpinan dalam melaksanakan tugas telah dilakukan dengan baik dan amanah. Untuk itu apabila ada kesalahan dan kekhilafan yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Terkait dengan kekurangan tenaga baik di Dinas maupun di UPT saat ini juga banyak yang pensiun baik eselon IV maupun fungsional umum. Namun demikian kami berharap agar pejabat fungsional PBT yang ada tetap dioptimalkan.(Oong Adhari/Foto: Oong Adhari)

Selengkapnya
image

Mentan ingin Wujudkan Pertanian Modern di Kalteng

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan bahwa program food estate merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempersiapkan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi lumbung pangan. Dengan program ini, Mentan berharap produksi pertanian meningkat drastis sehingga mampu menambah kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor serta menumbuhkembangkan sektor pertanian secara merata. “Apa yang diminta Presiden adalah sebuah penghargaan yang luar biasa untuk Kalimantan Tengah. Sebab nantinya semua mata akan tertuju ke sini. Ini tantangan yang sangat bagus bagi kita, Pak Gubernur,” ujar Mentan saat mengunjungi lokasi Food Estate dan Padat Karya Tunai Irigasi pada eks lahan gambut di Desa Gadabung Kecamatan Pendih Batu Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Kamis (11/6). Secara singkat, kata Mentan, food estate merupakan proyek klaster untuk pengembangan sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman pangan sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Bahkan, Pemerintah juga akan membangun sarana produksi dan infrastruktur pertanian seperti embung dan irigasi. “Saya akan turunkan hortikultura, kemudian saya akan turunkan pepaya, sayuran, peternakan dan lain-lain. Kira-kira itu bayangannya. Jadi, bicara Food Estate bukan cuma padi dan jagung saja. Kita buat konsep berbasis klaster. Jadi setiap wilayah harus dipetakan, kita klasterkan, ada klaster peternaknya, ada klaster apanya, dan lain sebagainya,” katanya. Menurut Mentan, konsep pengembangan food estate meliputi diversifikasi pangan yang digarap di area 164 ribu hektare. Diharapkan, cara-cara ini bisa membantu Provinsi terdekatnya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan. “Harus dipahami, kalau mau tanam hanya untuk kepentingan beras saja, banyak sekali di wilayah lain. Tapi pertanian yang ingin dibuat kali ini tidak pernah ada di Indonesia. Jadi tolong Pak Gubernur, Pangdam, DPRD, kita bersama-sama, Pak Danrem, Pak Kapolda, Kabinda, dan Kejaksaan Tinggi kita bersama-sama bangun dan kembangkan food estate ini,” katanya. Mengenai hal ini, Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Pusat dalam memproyeksikan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional. Untuk itu, Gubernur meminta semua jajaran Forkopimda dan seluruh stakeholder mendukung program Food Estate tersebut. “Di Kalteng kita memiliki potensi pertanian, seperti di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Barito Timur. Maka itu, kita harus bangun pertanian ini menjadi lebih baik. Terima kasih, Pak Menteri atas arahannya. Pada intinya kami selaku Pemerintah Daerah siap bekerja. Ini kepercayaan yang sangat luar biasa. Jadi kita harus sambut dengan semangat. Kalimantan Tengah siap, Pak Menteri. Sebelum Bapak Presiden datang, kita harus sudah siap semua,” katanya. Sebagai informasi, Kalimantan Tengah merupakan wilayah subur yang berhasil mengembangkan Padi Inbrida Varietas Unggul Baru INPARI-42 dan Padi Hibrida SUPADI. Selain padi, Provinsi ini juga berhasil memproduksi jagung untuk kebutuhan nasional. Tahun 2015 misalnya, produksi Jagung di sana mencapai 8.940 ton Pipilan Kering dan tahun 2019 produksi jagung sebesar 71.000-118.000 Ton Pipilan Kering, naik hampir 1.000 persen. Sedangkan untuk luas baku sawah Kalimantan Tengah tahun 2018 mencapai 186.510 Ha. Mengacu pada Ketetapan Menteri ATR/BPN Nomor: 686/SK-PG.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 Perihal Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 seluas 136.486 Ha.

Selengkapnya
image

Pemerintah Mempersiapkan Provinsi Kalteng menjadi Lumbung Pangan atau Food Estate

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa program food estate merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi. Melalui program tersebut, dia berharap produksi pertanian dapat meningkat, sehingga mampu menambah kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor serta menumbuhkembangkan sektor pertanian secara merata. Secara singkat, kata Mentan, food estate merupakan proyek klaster untuk pengembangan sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman pangan sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Bahkan, Pemerintah juga akan membangun sarana produksi dan infrastruktur pertanian seperti embung dan irigasi. “Saya akan turunkan hortikultura, kemudian saya akan turunkan pepaya, sayuran, peternakan dan lain-lain. Kira-kira itu bayangannya. Jadi, bicara Food Estate bukan cuma padi dan jagung saja. Kita buat konsep berbasis klaster. Jadi setiap wilayah harus dipetakan, kita klasterkan, ada klaster peternaknya, ada klaster apanya, dan lain sebagainya,” katanya.

Selengkapnya
image

Gandeng Kementerian PUPR dan KEMHAN, KEMENTAN akan jadikan Kalteng Lumbung Pangan

Kementerian Pertanian ( Kementan) menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pertahanan ( Kemhan) untuk menjadikan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai lumbung pangan di masa depan. Kementan berperan sebagai penanggung jawab penuh pada aspek budi daya dari pra hingga pasca panen dalam rangka peningkatan produksi. Sementara itu, Kementerian PUPR mendukung pembangunan irigasi primer dan sekunder, namun irigasi tersier menjadi tugas Kementan. Kemudian, Kemhan berperan dalam pengerahan personel TNI untuk membantu percepatan olah tanah, tanam, serapan gabah, dan memiliki fungsi pengawasan yang kuat di lapangan.

Selengkapnya