- Portal
- Situs
- Website
- Portal
Berita
Terkini, Teraktual, untuk Negeri
Pendampingan Tim BPTPH Kepada Direktorat Pelindungan Tanaman Pangan Kementan pada Giat Gerakan Pengendalian Tikus di Desa Bentuk Jaya, Kec. Dadahup, Kab. Kapuas [9 Oktober 2024]
SelengkapnyaPuruk Cahu, Kamis (10/10/2024); Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran beserta Ketua TP. PKK Prov. Kalteng Ivo Sugianto Sabran menyambangi warga Kelurahan Beriwit Kabupaten Murung Raya, dalam rangka penyelenggaraan pasar murah Pemprov. Kalteng. Menurut Gubernur, Hingga saat ini, inflasi masih berlangsung, tak terkecuali Kalimantan Tengah, sehingga daya beli masyarakat sangat rendah, dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Ia menyebut adalah suatu kewajiban baginya selaku kepala daerah, untuk mengendalikan inflasi di daerah. Kewajiban tersebut, bukan semata- mata karena Instruksi Presiden, tapi lebih sebagai tanggung jawabnya selaku pemimpin wilayah, dan menjalankan amanah rakyat yang harus saya jalankan. “ Diawali dari bencana covid tahun 2020, berlanjut dengan bencana banjir, kenaikan BMM , disusul inflasi, bersamaan dengan itu pula kebijakan pasar murah, pasar , penyeimbang, bansos , BLT dan sejenisnya terus dijalankan untuk membantu masyarakat. Program tersebut bukan tiba-tiba dan serta merta ada di saat ini” timpalnya. Sebagai informasi, kunjungan Gubernur Sugianto Sabran ke Kabupaten Murung Raya, merupakan ramgkaian kunjungan kerja ke 2 ( dua) Kabupaten DAS Barito, yakni Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara , tanggal 10 sd 12 Oktober 2024.
SelengkapnyaPendampingan tim monev pusat, dalam rangka mengunjungi pengolahan pakan ternak di Kapuas, dimana sebanyak 8 kelompok yang dikunjungi, kegiatan ini berasal dari dana DAK Kabupaten TA.2023 dan 2024 (10//10/2024)
SelengkapnyaKegiatan UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)_distribusi APH Trichoberas 40 Kg dan PGPR 65 liter, ke 4 Poktan yaitu "Kereng Mentawa, Aperda, Kereng Manuah Taheta dan Peduli" di Desa Hapalam dan Kasongan Baru, Kec. Katingan Hilir, Kab. Katingan
SelengkapnyaKabupaten Kapuas, 9 Oktober 2024 – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM., bersama Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kalimantan Tengah, Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., melakukan kunjungan lapangan ke kawasan cetak sawah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung perkembangan kawasan tersebut sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. Turut hadir dalam kunjungan ini Sekretaris Dinas TPHP Kalteng, Retno Nurhayati Utaminingsih, dan Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II DjPb Provinsi Kalimantan Tengah, Susilo Tri Anggono, S.E., M.B.A. Kunjungan ini juga berkaitan dengan penguatan peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Tengah sebagai Regional Chief Economist (RCE) dan Financial Advisor (FA), melalui penyusunan Kajian Fiskal Regional serta Analisis Peluang Investasi Daerah (APID). Kunjungan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai program ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi lokal melalui proyek cetak sawah di Kalimantan Tengah. Setibanya di lokasi A2, Kecamatan Dadahup, Ir. Hj. Sunarti, MM., dan Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., melihat secara langsung proses panen padi menggunakan alat modern Combine Harvester. Alat ini memungkinkan panen dilakukan lebih cepat dan efisien dibandingkan metode manual. "Dengan menggunakan combine harvester, petani dapat melakukan panen lebih cepat dibandingkan dengan cara tradisional," ungkap Ir. Hj. Sunarti, MM. Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi dalam sektor pertanian diharapkan dapat semakin diperluas ke wilayah-wilayah lain di Kalimantan Tengah. Pada kesempatan ini juga, Ir. Hj. Sunarti, MM., mengajak Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., untuk merasakan secara langsung pengalaman memanen padi dengan combine harvester. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa modernisasi pertanian akan meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional bagi petani. Setelah mengikuti proses panen, rombongan juga menyambangi pabrik penggilingan padi Rice Milling Plant yang berada tidak jauh dari kawasan tersebut. Pabrik penggilingan ini menjadi bagian penting dalam proses pascapanen, di mana kualitas hasil panen dapat ditingkatkan melalui pengolahan yang baik. Dr. Wawan Juswanto, S.E., M.A., mengapresiasi adanya pabrik ini di daerah Dadahup dan menyampaikan bahwa pabrik tersebut memiliki kapasitas yang memadai untuk mengolah hasil panen padi dalam jumlah besar. Ia juga menekankan bahwa keberadaan pabrik ini akan sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi produksi beras di wilayah tersebut serta mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. Selain meninjau fasilitas dan proses panen, mereka juga berdiskusi dengan petani lokal. Ir. Hj. Sunarti, MM., menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung para petani, baik melalui program peningkatan kapasitas maupun pemberian bantuan alat-alat pertanian modern. "Kami ingin memastikan bahwa pertanian di Kalimantan Tengah tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan," tambahnya. Kunjungan ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian di Kalimantan Tengah yang memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional. Dengan berbagai program dan dukungan yang diberikan, diharapkan kawasan cetak sawah di Kecamatan Dadahup dapat menjadi model pengembangan pertanian modern yang berkelanjutan di Indonesia.
SelengkapnyaKegiatan UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)_Distribusi APH Trichoberas 6 Kg dan PGPR 100 liter, ke Poktan " Karya Basuki & Maju Bersama" Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau
SelengkapnyaDiskusi monitoring dan Evaluasi Uji Coba Irrigation Service Agreement (ISA) DIR Katingan I Musim Tanam 2023/2024 di kantor BWS Kalimantan II Palangka Raya,Rabu (9/10/2024).
SelengkapnyaPuluhan tahun jalan trans Kalimantan tepatnya Desa Barania , Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau, atau dikenal dengan ruas jalan Bukit Rawi menjadi permasalahan serius ketika terjadi banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Kurang lebih 3,2 km ruas jalan tersebut terendam banjir, sehingga melumpuhkan aktivitas sosial maupun perekonomian masyarakat. Hanya satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu pembangunan jembatan layang/ atau pile slab. Pada tahun 2019/2020 APBD Provinsi Kalimantan Tengah sangat minim saat itu untuk pembangunan infrastruktur. Salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran selaku wakil pemerintah pusat di daerah adalah dengan mengkoordinasikan secara intens dan meminta pemerintah pusat, untuk melakukan percepatan pembangunan pile slab. Upaya-upaya yang dilakukan didukung dengan fakta lapangan , akhirnya melalui anggaran multiyers tahun 2020 sd 2022, pembangunan jembatan layang Bukit Rawi dapat rampung. Dengan terbangunnya jembatan layang sepanjang 3,2 km tersebut , kendala rutin ketika banjir pada ruas jalan tersebut, dapat teratasi dengan baik. Kini, lalu lintas transportasi angkutan orang dan barang khsusunya dari dan ke Kabupaten Gunung Mas serta semua kabupaten di DAS Barito, berjalan lancar. Kondisi tersebut diharapkan dapat memacu sektor sosial kemasyarakatan dan perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
SelengkapnyaPalangka Raya, 8 Oktober 2024 – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM., memimpin pembahasan mengenai studi kelayakan pembangunan Rice Milling Plant (RMP) dan Rice-to-Rice Unit di Kalimantahn Tengah. Proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas pangan lokal guna memenuhi kebutuhan domestik yang terus meningkat, terutama seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Proyek ini dinilai layak dan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani. Sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional, Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi beras berkualitas tinggi. Ir. Hj. Sunarti,MM., menekankan bahwa fasilitas penggilingan padi modern ini akan memperkuat kemampuan daerah dalam menyediakan beras yang memenuhi standar pasar domestik dan internasional. Proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga penguatan manajemen serta pemanfaatan teknologi penggilingan terbaru yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas beras yang dihasilkan. Selain itu, Ir. Hj. Sunarti, MM., menyoroti salah satu dampak positif dari adanya proyek ini, yaitu dapat menjadikan beras lokal menjadi beras yang premium dan memberi nilai tambahan pada beras tersebut. “Rice-to-rice dapat membuat beras menjadi lebih premium sehingga dapat memberi nilai tambah pada beras lokal” tutur Ir. Hj. Sunarti, MM. Selain aspek teknis, proyek ini diharapkan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal, khususnya petani. Fasilitas penggilingan yang berada di lokasi strategis, seperti di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, akan mendukung pengolahan beras lebih efisien, mempersingkat rantai pasok, dan memberikan nilai tambah bagi produk akhir. Dengan demikian, proyek ini diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan dan akses ke teknologi modern. Tantangan seperti dampak lingkungan, pengelolaan limbah, serta potensi kegagalan operasional harus diantisipasi dengan cermat. Ir. Hj. Sunarti,MM., menekankan pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan dan pengawasan ketat terhadap proses operasional pabrik agar proyek ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan, karena manajemen risiko menjadi salah satu kunci keberhasilan. Dengan rencana yang matang dan dukungan berbagai pihak, Kalimantan Tengah siap memantapkan posisinya sebagai salah satu pusat produksi beras utama di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak luas bagi ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui sektor pertanian.
SelengkapnyaDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah menggelar panen sayuran yang merupakan hasil budidaya para peserta magang dari Universitas Palangkaraya dan SMK Budi Mulya, Selasa (8/10/2024) Sayuran yang dipanen kali ini meliputi timun, gambas, dan pare, yang berhasil ditanam dan dirawat oleh para peserta selama mengikuti program magang di Balai Pengembangan Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPBTPH). Sebanyak 56 peserta magang, terdiri dari 34 mahasiswa dari jurusan Biologi, Agribisnis, dan Agroteknologi Universitas Palangkaraya, serta 22 siswa dari SMK Budi Mulya, telah terlibat dalam kegiatan praktik lapangan ini. Selama program magang, para peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam menanam dan merawat tanaman hortikultura, dengan bimbingan dari para ahli di BPPBTPH. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Ir. Hj. Sunarti, MM, turut hadir untuk panen bersama dan memberikan motivasi kepada para peserta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Kalimantan Tengah. “Saya sangat bangga melihat semangat kalian dalam mempelajari dan menerapkan teknik budidaya yang baik. Pertanian membutuhkan energi dan inovasi dari generasi muda seperti kalian untuk terus berkembang. Jadikan pengalaman ini sebagai awal yang baik untuk berkontribusi lebih besar di masa depan,” ujar Ir. Hj. Sunarti. Selain itu, l*Reyri Kaswanda, Koordinator Wilayah Gempita Kalimantan Tengah, juga memberikan perspektif mengenai potensi besar di bidang pertanian. Reyri menekankan bahwa bertani bukan hanya soal produksi, tetapi juga peluang usaha yang menjanjikan jika dikelola dengan cerdas dan modern. “Pertanian adalah bisnis yang memiliki prospek besar, terutama dengan teknologi yang terus berkembang. Kalian bisa menjadikannya sebagai jalan menuju kesuksesan, bukan hanya sebagai petani, tetapi juga sebagai pengusaha pertanian yang inovatif. Jangan takut untuk terjun ke dunia ini karena peluangnya sangat luas,” kata Reyri kepada para peserta magang. Kegiatan panen ini menjadi momen penting yang tidak hanya memberikan pengalaman langsung bagi peserta, tetapi juga memperkuat sinergi antara BPPBTPH dan institusi pendidikan dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian di Kalimantan Tengah.
Selengkapnya