• Portal
  • Situs
  • Website
  • Portal
DTPHP
Image

Palangka Raya, 24 Oktober 2024 - Focus Group Discussion (FGD) “Pemanfaatan dan Pengelolaan Makanan Sehat Berbahan Sorgum serta Alur Pengelolaan Sumber Daya Genetik Lokal” sebagai rangkaian kegiatan Jambore Tani 2024. FGD ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH) yang beralamat di Jl. Tjilik Riwut, KM.6, Palangka Raya.

Dalam sambutan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) yang diwakili oleh Bendahara TP PKK, Ir. Hj. Sunarti, MM., menyampaikan bahwa Kesehatan merupakan investasi yang berharga bagi semua orang, dan ksalah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan memilih makanan yang bergizi.

“Sorgum merupakan tanaman serelia yang kaya akan nutrisi. Sebagai sumber karbohidrat non-beras, sorgum juga memiliki keunggulan dalam adaptasinya di lingkungan kering. Di Indonesia, sorgum telah tersebar luas, termasuk di Kalimantan Tengah, dengan pengembangan yang kini mencakup Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan pada tahun 2024 ini, mulai dikembangkan di Palangka Raya, Pulang Pisau, dan Kapuas.” tuturnya.

“Sorgum kaya akan serat dan sangat cocok untuk diet, dengan jumlah kalori 332 kkal per 100 gram, serta bebas gluten, sehingga aman bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap gluten,” tambah Ir. Hj. Sunarti, MM.

Inovasi dalam pengolahan sorgum yang telah dikembangkan juga mendapat apresiasi dari Ir. Hj. Sunarti, MM. 

"Tadi saya sudah mencicipi bubur ayam sorgum, rasanya tidak kalah dengan bubur beras. Ini bisa menambah varian menu sehat di meja makan keluarga kita. Selain itu, tepung sorgum juga sudah bisa diolah menjadi kue seperti cookies dan brownies."

Ir. Hj. Sunarti, MM., mengajak para penyuluh pertanian, petani, dan pelaku usaha pertanian yang hadir dalam FGD ini untuk saling berbagi ilmu mengenai pemanfaatan dan pengolahan sorgum sehingga dapat meningkatkan nilai tambah sebagai komoditas lokal yang sehat dan bernilai ekonomi. Dengan demikian, sorgum tidak hanya menjadi alternatif pangan yang bergizi, tetapi juga dapat mendorong kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di daerah.